Hello, world! This is a toast message.
Spesial diskon 5% untuk pembelian pertama member Lunarea | Gratis ongkir hingga 100%
Hi, Teman Luna!
x
Kalau kamu butuh bantuan,
hubungi kami via WhatsApp ya!
Dapatkan informasi terbaru dengan memasukkan email Anda
63
23
Ditulis oleh Novita Meilina
Terakhir diubah pada 11 Des 2024
Menjadi orangtua dari buah hati merupakan idaman bagi setiap pasangan yang telah menikah. Tapi pernah ngga, atau malah moms sekarang lagi ngerasain puyengnya jadi orang tua yang harus siap siaga 24 jam dalam seminggu? salah satu yang bisa bikin puyeng para newmoms pastinya ga jauh-jauh dari mengatur pakaian anak. Terkadang berbagai kebutuhan pakaian yang mudah tercampur seperti baju hangat, celana atau rok, selimut, jaket, dan lain sebagainya. Walaupun masih banyak lagi, tapi kalau nyebutin yang diatas ini udah bikin pusing ya moms! Okay deh, sekarang ini kita langsung saja bahas tentang
cara merapikan lemari pakaian anakyang pastinya bakal terpakai tips ini dari awal diterapkan hingga di masa depan. Apa saja kira-kira? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Langkah yang pertama kali bisa dilakukan untuk merapikan lemari sang buah hati yaitu menentukan jenis pakaian. Moms harus lihai memilih pakaian manakah yang perlu digantung atau dilipat saja. biasanya, pakaian seperti celana, piyama, legging, underware, dan jeans dapat disimpan pada area laci. Sedangkan seragam, baju pesta, dan baju penting sebaiknya disimpan pada area gantungan untuk mencegah pakaian jenis-jenis ini mudah jatuh dan kusut sehingga terlihat tak rapi saat hendak dipakai. Nah, maka dari itu moms perlu memilih lemari pakaian anak yang sesuai dengan kebutuhan mulai dari space gantungan, laci, hingga sekat ambalan yang cukup untuk menyimpan beragam pakaian sang buah hati.
Moms pasti sering berada di kondisi melihat lemari anak yang acak-acakan? Kalau begini, sudah saatnya moms tak hanya menata ulang saja loh! Tapi juga usahakan untuk membuat prioritas kebutuhan buah hati yang masih dalam masa pertumbuhan. Nah, yang perlu moms lakukan selanjutnya adalah membuat list apa saja kira-kira kebutuhan anak di dalam 2-4 bulan ke depan. Misal saja, buat newborn yang perlu diprioritaskan adalah baju-baju berbahan lembut yang mudah dilepas pasang dalam waktu singkat. Atau jika anak memasuki masa sekolah, maka yang harus didahulukan adalah pakaian seragam, les, hingga main anak yang harus berada diurutan pas dalam jangkauan. Istilah yang moms bisa pakai adalah “first in first out”. Dengan begini moms ngga lagi kelimpungan dan berlama-lama di depan lemari hanya untuk mencarikan pakaian yang cocok untung sang buah hati.
Langkah ketiga yang ngga kalah pentingnya adalah menyiapkan keranjang atau wardah khusus sebagai tempat penyimpanan underwear. Ukuran underware yang cenderung kecil kadang membuat jenis pakaian ini mudah nyelip sehingga sulit untuk terlihat jika dibanding dengan jenis lainnya. Nah, makanya fungsi keranjang disini adalah untuk memisahkan underware dari pakaian-pakaian lain agar tak tercampur atau bahkan nyelip diantara pakaian lainnya.
Seiring dengan tumbuh kembang anak, tak jarang pula membuat beberapa pakaian kekecilan dan tak nyaman lagi jika harus tetap memakainya. Inilah kesempatan moms untuk membuat isi lemari buah hati jadi lebih efisien dengan menyingkirkan pakaian-pakaian yang dirasa sudah kekecilan ini. sebagai alternatifnya, moms bisa mendonasikan pakaian sang buah hati yang kekecilan ini kepada yayasan atau yang lebih membutuhkan. Tidak sekedar membuat isi lemari lebih efisien, kegiatan ini juga bisa ajang pembelajaran bagi anak tentang pentingnya berbagi loh moms! Menarik bukan?
Jika keempat langkah diatas sudah dilakukan akan tetapi masih saja tidak menyelesaikan masalah, mungkin moms bisa mencoba langkah yang terakhir ini. tak ada salahnya jika moms membeli lemari pakaian anak lagi jika memang dirasa butuh untuk menyimpan beragam pakaian sang buah hati. Moms bisa membelinya di toko furniture terdekat secara langsung atau jika tak memiliki banyak waktu luang, moms bisa melihat dan membelinya dengan mudah di jasminefurniture.store dengan harga terjangkau yang bisa membuat moms hemat budget namun tetap mendapatkan lemari berkualitas dengan desain minimalis yang manis.
Itulah beberapa
cara merapikan lemari pakaian anakyang bisa moms terapkan untuk membuat area penyimpanan lemari anak moms jadi lebih tertata rapi dan terorganisir dengan baik. Tidak hanya itu saja, penyimpanan yang rapi juga membuat lemari terhindar dari berbagai serangan serangga yang bisa saja tak hanya merusak lemari tapi juga pakaian-pakaian yang disimpan di dalamnya.
Semoga artikel ini dapat membantu!
Dapatkan beragam informasi menarik lainnya dengan cara mengunjungi situs kami, di sini dan nantikan updatenya setiap hari dengan berlangganan secara gratis!
Baca sebelumnya
Tips & Trik Praktis Merapikan Meja Belajar Yang Buat Anak Auto Semangat Menyelesaikan PR Sekolah
Baca berikutnya
chevron_rightTips & Trik Menata Meja Tulis Kantor Tetap Bersih dan Rapi
5 Cara Merapikan Lemari Pakaian Anak Yang Mudah dan Anti Drama Lagi
Menjadi orangtua dari buah hati merupakan idaman bagi setiap pasangan yang telah menikah. Tapi pernah ngga, atau malah moms sekarang lagi ngerasain puyengnya jadi orang tua yang harus siap siaga 24 jam dalam seminggu? salah satu yang bisa bikin puyeng para newmoms pastinya ga jauh-jauh dari mengatur pakaian anak. Terkadang berbagai kebutuhan pakaian yang mudah tercampur seperti baju hangat, celana atau rok, selimut, jaket, dan lain sebagainya. Walaupun masih banyak lagi, tapi kalau nyebutin yang diatas ini udah bikin pusing ya moms! Okay deh, sekarang ini kita langsung saja bahas tentang
Lemari Baju Kecil Bahan HPL buat Anak, Aman Atau Tidak? Ini Penjelasannya
Saat memilih furnitur untuk anak-anak, salah satu perhatian utama para orang tua adalah faktor keamanan. Lemari baju kecil khusus anak, selain harus memiliki desain yang menarik dan ukuran yang sesuai, juga harus terbuat dari bahan yang aman. Salah satu bahan yang cukup populer digunakan dalam pembuatan furnitur saat ini adalah High Pressure Laminate (HPL). Namun, apakah Lemari baju kecil bahan HPL buat anak, aman atau tidak? Mari kita bahas lebih dalam di ulasan ini.